Asmara Gelap di Tempat Kerja (21 ) Diiringi Alunan Lagu Kami Merajut Cinta

Cerita Mesum - Lagu “My Heart Will Go On” terdengar mengalun syahdu. Lagu yang populer karenai film Titanic yang dibintangi Leonardo Di Caprio dan Kate Winslet,bagiku justru merangsang ingatan pada sepenggal kenangan indah bersamaYuliani, mantan kekasihku saat masih di bangku SMA. Soalnya, kisah percintaan kami yang bersaput buih-buih birahi, bukan sebuah“Kisah Kasih di Sekolah,”tapi kisah cinta dari dua orang dewasa yang sudah memiliki pasangan masing-masing.

Asmara Gelap di Tempat Kerja (21 ) Diiringi Alunan Lagu Kami Merajut Cinta
Sebut saja namaku Herjuno, biasa dipanggil“Jun.” Sudah 10 tahun aku bekerja di kantor pusat salah satu BUMN ternama di negeri ini. Yanti, isteriku yang jadi guru di salah satu SMU Negeri, cukup membantu kelancaran karirku, sehingga aku dapat menduduki jabatan yang lumayan. Kami sudah dikaruniai 2 anakmasing-masing berusia 11 dan 15 tahun. Awalnya, aku bertugas di bidang hubungan masyarakat, kini aku ditempatkan pada bidang pengembangan sumber daya manusia, yakni menangani pelatihan pegawai baru atau pegawai lama yang mendapat promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.

Aku berkomitmen di pekerjaan akan selalu bersikap profesional, tidak mau melibatkan diri pada hal-hal di luar tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan. Tapi entah kenapa,komitmen itu akhirnya saya langgar sendiri. Ini bermula dari masuknya sebuah pesan pendek (SMS) ke ponselku.

“Mas Jun, aku akan ikut training di kantor pusat. Aku mendapat promosi jabatan darii cabang Jateng. Kala boleh aku besok menemui mas di kantor. Yuliani,” demikian bunyi pesan pendek itu.

Aku tersentak kaget. Yuliani ? Yuliani, gadis cantikyang pernah menjadi kekasihku, ketika kami masih di SMA di kotaSolo ? Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apakah masih seperti dulu ?

Dugaanku ternyata benar. Keesokan hari yang datang menemuiku adalah Yuliani, biasa dipanggil “Ani.” Dia dulu adik kelasku di SMA, aku kelas 3 dia kelas 1. Dan setelah tamat kuliah di Yogya, ia kerja di BUMN yang sama denganku. Ia bertugas di kantor cabang Jawa Tengah, dan dalam beberapa hari akan ikut pelatihan di kantor pusat untuk promosi jabatan yang lebih tinggi.

Yuliani, kendati usianya sudah kepala 3, tapi penampilannya tidak banyak berubah. Tampilan fisiknya masih cantik, tubuhnya padat berisi, berwajah agak indo dan kulitnya putih mulus. Dia gadis idamanku, ketika pertama kali mengenal apa yang disebut asmara.

Bagiku, kehadiran Yuliani membangkitkan kenangan masa lalu. Kerinduan terpendam, seakan kembali bangkit dan menghanyutkan emosiku. Dari bahasa tubuhnya, tampaknya Ani juga memendam perasaan yang sama. Aku tahu, dilubuk hatinya paling dalam, Ani pun merindukanku. Beberapa kali aku intipi bola matanya yang indah menatapku dengan malu-malu. Namun karena di kantor, sebisa mungkin aku berusahamenjaga sikap.

Kami pun larut dalam obrolan panjang lebar, terutama mengenai pelatihan yang akan diikuti Ani selama 1 bulan di Jakarta. Dan tak terasa, hari sudah sore menjelang malam. Karena Ani datang ke kantorku dengan taksi, maka aku menyatakan siap mengantarnya pulang, dan ia langsung mengiyakannya.

Pukul 19.30kami meninggalkan kantorku menuju kawasan Cinere, tempat Yuliani menginap. Di perjalanan, obrolan kami makin berkembang. Mungkin karena sudah merasa akrab, Ani berani menceritakan soal diri dan keluarganya. “Aku menikah dengan pria pilihan orang tuaku. Kami sudah memiliki 2 orang putera yang masih kecil. Tapi, hubunganku dengan suami sudah tak harmonis, sejak ia kawin lagi. Memang, kami masih serumah, tapi ... ya gitulah, ‘ kata Ani seraya menarik nafas panjang.

Kegetiran terlihat menghias wajahnya. Entah kenapa, spontan aku jatuh iba, seakan aku ingin mengobati luka dihatinya. Laju kendaraan ku perlambat, kemudian aku raih tangan dankuremas jari-jarinya yang halus mulus. Ani diam saja, saat aku mendaratkan kecupan di pipinya. Alunan lagu “My Broken Souvenir”dari kaset semakin membangkitkan kenangan lama.

Agaknya, kami sudah tak dapat menyembunyikan kerinduan masing-masing. Karena itu, sepanjang kami bermesraan. Bukan hanya jari jemari yang bermain, tapi ciumanku mulai merapak ke wilayah mata, leher, dan juga bibirnya. Sedangkan tanganku juga mulainakal, merapak ke paha Ani yang hanya dibalut dengan rok mini. Kuelus paha dan betis mulusnya yang jenjang. Dan, ... Ani seakan menikmati permainan ini. Rasanya, apa yang kami pernah rasakan 15 tahun silam saat masih di SMA terulang kembali. Namun, sayangnya tak lama lagi kami tiba ditujuan, gejolak asmara yang kian mendidih terpaksa sementara ditunda dulu.

Keesokan hari, sekitarpukul 09.00 ada SMS masuk ke ponselku. PengirimnyaYuliani. “Ternyata Mas Jun masih seperti dulu.. “I miss U, Mas Jun.” Yuliani,” demikian pesan singkat itu. Ku balas SMSnya juga dengan SMS. Kukatakan aku juga sulit melupakannya. Aku merasa senang dengan menerima SMSnya. “Dearest Ani,thank you for your massage this morning. It make me fresh and happy,” demikian SMS ku ke Yuliani.

Sejak itu pula, kami selalu telpon-telponan. Dari sekedar bercanda, hingga saling curhat. Sesekali aku menggodanya dengan jurus-jurus rayuan maut. Tapi, sebaliknya, Yuliani justru balik menggodaku dengan kata-kata yang merangsang kelaki-lakianku.

Seminggu menjelang akhir masa pelatihan, Yuliani minta bertemu 4 mata, dan tempatnya bukan di kantor. Kusanggupi permintaannya, waktunya hari Sabtu karena hari libur dan tempatnya di salah satu hotel di bilangan Senayan. Nah.. pada hari itu, sambil ditemani segelas minuman ringan, kutunggu kehadiran Yuliani di restoran hotel itu. Dan tepat pukul 10.30, Yuliani muncul di hadapanku. Ia memakai baju santai, kemeja warna pink, dipadu rok warna gelap sebatas lutut. Sedikit polesan make up menghias wajahnya sehingga kecantikannya tampak alami. Aku terpesona memandangnya.

"Apa kabar, Mas ? I miss you, I loving you. Aku tresno karo mas Jun" suara lembut Yuliani membuyarkan lamunanku. Bersamaan dengan itu, cup… cup.... cup, ciuman mendarat di pipi kanan dan kiri, dan berakhir di bibirku.

“Kamu cantik, sayangku. “U always in my mind and my heart,” kataku.

Mendengar pujianku, Ani tersipu, dan langsung duduk di sampingku. Ia kemudian memesan juice melon, dan kami ngobrol dengan mesra. Pun demikian, pandangan mata dan bahasa tubuh kamu berdua seakan tak bisa menyembunyikan gejolak bathin yang kian membara.

"Ke kamar, yuk. I love U so much," bisikku Ajakanku bersambut kerlingan mata nan menggoda dari Ani, dengan bergandengan tangan kami melangkah menuju kamar. Tapi setiba di kamar, Ani tampak agak gugup. Mungkin ada rasa bersalah, karena ia telah berkhianat pada suami, atau.. aku tak tahu. Karena itu, aku sengaja tidak menyinggung persoalan keluarganya. Bagiku, yang penting happy bersama Ani.

Untuk mencairkan suasana, ku putar CD lagu-lagu nostalgia, yang sempat hit disaat kami masih di SMA, dan setelah mengambil minuman kaleng, kutuntun Ani dudukdi sofa, di samping tempat tidur.

Dengan obrolan ringan diselingi canda ria, suasana pun mencair.Dan setelah Ani tampak sudah bisa bersikap santai, baru kusentuh tangannya. Awalnya, Ani tidak bereaksi, tapi lama kelamaan ia pun melakukan hal yang sama. Kini aku semakin agresif. Ku cium rambutnya, Lalu merambat ke dahi, pipi, bibir hingga ke berbagai bagian tubuhnya. Yuliani juga tak kalah agresifnya. Ia membalas cumbuanku, sehingga tanpa sadar kami sudah di atas ranjang dengan penuh gairah.

Pun demikian, aku tidak ingin segera menuntaskan permainan ini. Aku ingin memberikan sesuatu yang surprise bagi Ani, karena itu sengaja mengulur-ulur tempo permainan. Sebagai bukti kerinduanku padanya, aku ingin menciptakan pengalaman bercinta yang indah untuk Yuliani.

Ku ambil CD koleksi lagu-lagu lama yang bernada syahdu. Dengan iringan lagu “Love Me Tender,” ku peluk tubuhnya dan kuajak dia berdansa, tentu dengan baju yang sudah acak-acakan. Sambil berdansa, kucium lehernya, kulumat bibirnya, sementara tanganku terus bergerilya. Kami semakin larut dalam percintaan, hingga tanpa sadar, kami berdansa sudah dalam keadaan tanpa busana.

Tarikan nafas Yuliani, kian memburu, ia semakin agresif mencumbuku.Tapi, aku tetap mengulur waktu, biar foreplaynya lebih mantap. Ini semata-mata agar Yuliani dapat merasakan kepuasan yang prima.Setelah gelora asmara kian membludak tak terkendali, kutuntun dia ke atas ranjang, dan kami melakukan hubungan badan.

Yuliani tampak sangat menikmati permainan cinta bersamaku. Dan rasa nikmat dan bahagia juga merayap ke seluruh tubuhku. Aku bangga karena aku sudah memberikan sesuatu yang terbaik untuk Ani.

Hari itu, kami melakukan adegan percintaan hingga dua babak. Dengan berbagai pose, kami lakukan eksplorasi demi mendapatkan kenikmatan yang maksimal. Yuliani dengan wajah berbinar-binar mengaku sangat puas, dan berharap dapat mengulang kembali permainan ini sebelum ia balik ke Solo

Kisah Cinta Terlarang Om Dan Keponakan

Cerita Mesum - pengalamanku bercinta di dalam diskotik dengan cewek seksi dan cantik dengan judul ”Kisah Cinta Terlarang Om Dan Keponakan ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmat.

Kisah Cinta Terlarang Om Dan Keponakan

Kisah ini benar-benar dialami Oleh teman Madjongke.com sendiri. Sebut saja namanya Ida, Ida merupakan Wanita dari Kota A dan punya Paman (adik kandung Orang Tua Ida) tinggal di Kota B akan tetapi memiliki usaha di Kota salatiga. Ida bisa tinggal di Salatiga karena menempuh pendidikan di Kota tersebut. Sementara Paman Ida, hanya seminggu sekali mengunjungi Kota Salatiga untuk keperluan bisnis sekaligus menjenguk Ida.



Berawal dari perkenalan melalui teman ida hingga akhirnya dekat dengan penulis madjongke.com, Ida banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya. Agar lebih mudah, berikut pengakuan Ida kepada penulis madjongke yang sudah Saya susun ulang sedemikian rupa untuk pembaca tercinta.



Tidak bermaksud sombong tapi Aku merupakan Wanita yang bisa dikatakan cantik. Banyak sekali Cowok yang berusaha untuk mendapatkan diriku. Hampir setiap Aku pergi, banyak yang berusaha mengenal bahkan berusaha dekat dengan diriku. sendiri juga mengakui itu kalau Aku ini termasuk wanita yang cantik. Bahkan tidak jarang saat makan di Tempat umum, ada saja Orang yang basa basi membicarakan sesuatu dan pada akhirnya tanpa diduga membayar makanan yang tadinya Aku pesan.

Awal cerita, sejak kecil Aku jarang bertemu dengan Om Aku yang saat ini menjalin cinta terlarang denganku. Setelah Aku jadi ABG, Om Aku sering datang ke Rumah bahkan mengajak Aku jalan-jalan. Banyak Hal yang dia berikan untuk Aku. Hal yang tidak Aku duga sebelumnya Om berikan sebagai kejutan. Bahkan sesekali Aku meminta sesuatu selalu dikabulkan. Sebagai ABG yang masih labil, tentu saja Aku merasa sangat senang. Dibelikan baju, jalan-jalan dengan mobil mewah, dan masih banyak lagi materi yang Aku dapatkan dari Dia.


Orang Tua Aku sendiri tentu saja tidak akan berpikir buruk karena Aku keponakan yang masih memiliki hubungan darah dengan Om Aku tersebut. Bahkan Tanteku (Istri Om), tidak menaruh rasa curiga sedikitpun. Pikirku, mungkin ini terjadi karena pada dasarnya Om aku tidak pelit dan suka berbagi dengan siapapun. Semakin terbiasa dengan kemewahan yang diberikan Om, Aku tidak bisa berbuat banyak untuk membalasnya. Hanya ucapan terima kasih dan selalu menjaga perasaan Om dari rasa kecewa. Hingga pada saat ada kesempatan, Om melakukan tindakan yang sangat tidak pantas Aku terima. Om melakukan tindakan cinta yang seharusnya dilakukannya pada tanteku, istri Om. Sebenarnya Aku merasa risih dan sempat menolak. Tapi karena sudah merasa hutang budi atau rasa tidak enak dengan Om, akhirnya Aku menurut saja dengan apa yang sudah dilakukannya.

Sejak saat itu Aku tahu kalau apa yang dilakukan Om selama ini memiliki tujuan itu. Hingga kemudian hal itu berkelanjutan dan menjadi kebiasaan. Tidak ada rasa canggung lagi diantara Kami. Aku tahu ini sangat salah, tapi jujur lama-lama Aku juga menikmatinya. Bertahun-tahun menjalani cinta terlarang dengan Om sendiri, Aku juga punya pacar hingga berkali-kali.

Kebanyakan tidak betah karena mereka Aku nomor duakan, sementara Om adalah yang utama. Alasan yang Aku pakai sederhana, "Dia om Aku, Orang Tua Aku mempercayakan Aku padanya". Dan saat Aku ingin melanjutkan pendidikan, Om Aku menyarankan memilih Kota salatiga saja. Pacar Aku saat itu tentu saja tidak setuju tapi mau bagaimana lagi harus itu yang Aku lakukan untuk menyenangkan hati Om.

Sejak saat itu pacar Aku jadi cuek, padahal Aku sangat mencintainya. Dia tidak lagi bersikap mesra. Bahkan saat ada kesempatan bertemu dan pergi berdua, bergandengan tanganpun Dia tidak Mau. Jujur Aku sangat mencintai pacar Aku, Dia bisa membuat Aku sangat jatuh cinta karena 1 hal. Dia bisa menjagaku, tidak pernah sekalipun menyentuh Aku. Dan sepertinya, Dia berusaha meninggalkan Aku. Aku harus siap meskipun sakit karena Aku juga sadar tidak pantas untuk mendapatkan cinta darinya.

Jujur hingga saat ini aku bingung, sampai kapan Aku akan terjerat cinta terlarang dengan Om sendiri. Aku ingin lepas tapi entah kenapa Aku belum bisa. Yang Aku bisa lakukan saat ini hanya belajar serius dan berharap suatu saat bisa sukses dengan usaha sendiri. Dengan itu mungkin Aku bisa lepas dan memulai hidup normal seperti teman-temanku yang lain. Atau setidaknya, ada Cowok yang mau menerima Aku apa adanya dan menjadikan Aku sebagai istrinya. Mengajak Aku tinggal bersama dan menjauhkan Aku dari jangkauan Om yang selama ini menjalin cinta terlarang denganku.

Dengan begitu, Aku bisa hidup tenang tanpa ada Om yang membayangi kehidupan cinta Aku. Meskipun Om tidak bisa hilang dari hidup Aku, tapi setidaknya ada Orang yang menjaga Aku saat Kami semua harus terlibat dalam urusan keluarga. Aku salah, buruk, juga banyak dosa. Tapi Aku juga manusia yang ingin kebahagiaan dan ingin juga merubah keadaan jadi lebih baik dan lebih lurus dari sebelumnya. End

MEMUASKAN LIBIDO PASANGAN DENGAN CARA MEMUASKAN DIRI

Cerita Mesum - cara melakukan oral seks yang nikmat dengan pasangan dengan judul ” Cerita Porno Memuaskan Libido Pasangan dengan Cara Oral Seks ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmat


MEMUASKAN LIBIDO PASANGAN DENGAN CARA MEMUASKAN DIRI

Hari ini saya menulis pengalaman saya untuk dibagikan dengan rekan-rekan sekalian. Besar harapan saya cerita ini dijadikan acuan untuk memuaskan pasangan anda. Bukan cuma sekedar cerita porno, tapi saya berharap lebih untuk mendapatkan ide-ide baru dalam bercinta. Selamat menikmati dan semoga mendapat wawasan baru dalam memuaskan diri sendiri dan pasangan anda. Berikut cerita porno-nya.
Pada permulaan gaya bercinta kami biasa-biasa saja. Berciuman sudah biasa kami lakukan. Saya mencium bibirnya kemudian kami saling memainkan lidah. Bibir bagian dalamnya yang lembut membuat saya selalu ketagihan. Kemudian karena berciuman saja kurang hot, saya mulai memberanikan diri untuk berbuat lebih jauh lagi.
Pertama saya tarik bajunya sampai terlihat branya, kemudian saya memasukkan tangan ke gumpalan daging di dalam branya. Saya remas-remas payudaranya, sambil menggelitiki putingnya. Dia suka sekali, apalagi mulutnya juga saya kulum untuk menaikkan kadar rangsangannya. Berikutnya saya lepas bajunya perlahan-lahan kemudian branya. Lalu dengan lidah, saya “cupang” beberapa tempat di badannya.
Sampai sekarang dia ketagihan dengan “cupang” tersebut. Caranya begini: saya sedot dalam-dalam kulitnya dengan mulut sampai jadi merah, beberapa hari kemudian akan berubah jadi biru. Herannya dia nggak pernah jera dengan acara cupang-mencupang ini malah justru ketagihan minta terus. Bahkan setelah beberapa lama, “cupang” itu adalah acara rutin kami dalam bercinta. Minta di bagian dada, punggung, perut, paha, bahkan kadang-kadang di bokong saya layani juga.
Prinsip saya adalah wanita harus mendapatkan pelayanan prima dan harus benar-benar mendapat kepuasan dalam bercinta. Berikutnya saya teruskan lagi dengan bagian putingnya. Dengan lidah, saya geserkan puting susunya ke kiri kanan atas maupun bawah. Dia menggelinjang kegirangan.
Saya selalu memperhatikan, pada waktu bercumbu matanya merem-melek mengalami kenikmatan. Berikutnya kami lebih berani lagi. Istilahnya adalah pas foto. Bagian atas terbuka tetapi bagian bawah masih tertutup. Dengan menggebu-gebu saya ciumi buah dadanya yang meskipun kecil tapi masih kencang dan putih.
Putingnya yang coklat saya gelitik dengan ujung lidah. Nyata sekali dia sangat terangsang. Sekali waktu sebagai bumbu dan pemanasan, telinganya saya ciumi dan gigit sedikit-sedikit. Kalau sudah terangsang begitu, telinganya akan memerah dan demikian juga dadanya.
Makin kami bercumbu, makin kami ingin yang lebih. Setelah beberapa kali bercumbu dengan gaya yang “biasa-biasa” saja, saya mulai berani mengambil inisiatif untuk mulai menggerayangi bagian tubuh yang lain. Pada mulanya saya memasukkan tangan ke bagian dalam CD-nya. Sambil merambat pelan-pelan tangan saya mulai menerobos masuk. Pertama yang tersentuh adalah rambut-rambutnya.
Rambutnya agak kasar dan keriting. Saya elus-elus bagian rambut tersebut dengan bantalan lemaknya yang empuk. Tangan saya semakin sulit dicegah untuk masuk ke bagian yang lebih jauh lagi. Pelan-pelan sambil saya cumbu buah dadanya bergantian dengan mengulum bibirnya, saya mulai bergerilya ke arah liang kewanitaannya.
Terasa basah mulut kewanitaannya. Lalu dengan mengumpulkan keberanian saya melepaskan celananya sedikit demi sedikit sambil tetap merangsang buah dadanya. Kemudian saya beralih ke perutnya, saya ciumi sampai ke pusarnya. Dia masih tetap merem-melek sampai matanya kelihatan separuh putihnya saja. Akhirnya terbukalah semua celananya, telanjang bulat dia sekarang.
Dengan perlahan-lahan saya mulai membuka belahan bukit kemaluannya, tampak di antara kedua belahan bibirnya yang sudah memerah, adalah liang kewanitaan yang sudah terbuka dengan cairan cinta yang sudah membasahi bagian-bagian sekitarnya. Dengan jari telunjuk saya usap-usap liang kewanitaan itu untuk mendapatkan cairannya. Kemudian tangan saya berganti arah ke clitorisnya.
Dengan jari tangan kiri saya buka segumpal kecil daging yang masih menutupi clitorisnya. Kemudian dengan jari telunjuk yang sudah basah oleh cairan itu saya mengusapkan ke kiri kanan atas maupun ke bawah clitorisnya yang sudah membesar karena terangsang hebat. Matanya merem merasakan kenikmatan yang tiada tara. Badannya digoyang ke kiri kanan.
Pinggulnya bergerak-gerak menutupi rasa geli yang katanya sampai ke ubun-ubun. Kadang-kadang dia nggak tahan dengan rangsangan yang begitu hebat sampai ke ubun-ubun. Dengan bersemangat saya rangsang terus clitorisnya sampai dia bergoyang keras ke kiri kanan saking tidak tahannya.
Kemudian timbul ide lagi di kepala saya, mengapa tidak saya lakukan oral seks sekalian kepadanya. Sedikit demi sedikit kepala saya turun dari menciumi buah dada, pusar, perut, paha lalu rambutnya kemaluannya. Mulut saya turun terus ke arah clitorisnya.
Saya jilati clitorisnya dengan penuh nafsu, dengan ujung lidah, saya gesekkan ke segala arah. Dia semakin tidak tahan saja. Kemudian saya mengarahkan mulut ke lubang senggamanya, saya cium lalu menjilati liang kewanitaannya.
Dengan lidah, saya masuki lubangnya. Rasanya agak asin-asin asam, dan baunya itu saya tidak akan lupa. Saya jilati terus kemaluannya itu bergantian dengan menjilati clitorisnya. Karena tidak kuat menahan nikmatnya kadang-kadang kakinya menutup dengan kencang menggenggam erat kepala saya.
Lalu kakinya terbuka lagi, sehingga kepala saya sedikit bebas, ganti saya jilati bagian clitoris bergantian dengan lubang senggamanya. Terus menerus begitu sampai dia orgasme oleh permainan mulut saya. Hari berikutnya, saya yang tidak tahan ingin di oral seks juga.
Percumbuan dimulai dengan pemanasan telinga, “cupang” dan mulut. Dalam keadaan terangsang berat, tangannya saya bimbing untuk masuk ke dalam celana saya, dengan memegang senjata saya yang sudah sangat tegang dengan kuatnya. Kemudian tangannya saya bimbing untuk melepas celana saya sehingga saya benar-benar tanpa busana.
Rupanya agak shock dia melihat betapa besarnya senjata seorang pria. Baru kali ini dia lihat barang yang sesungguhnya. Tangannya saya bawa untuk memegang-megang penis. Tanpa diajari, lama-kelamaan secara naluriah dia sudah tahu harus berbuat apa.
Saya tiduran telentang kemudian dia mulai menggarap saya. Pertama-tama dia mainkan penis saya, penis digenggam dimainkan maju mundur. Hmm.., nikmat sekali rasanya, lebih nikmat daripada “self service”. Kemudian dia mainkan juga testis yang dua buah itu.
Lalu saya agak “surprise”, dia berani melakukan oral seks terhadap saya. Hampir sama dengan apa yang saya lakukan terhadapnya, dia mulai dengan menciumi puting susu saya. Rasanya nikmat juga ternyata diciumi buah dadanya. Saya minta dia untuk memainkan lidahnya di ujung puting saya. Meskipun puting pria kecil, ternyata banyak juga syaraf perasanya, jadi tetap menimbulkan rangsangan seks. Rasanya geli-geli nikmat, sama seperti yang dia rasakan pada saat saya jilati clitorisnya.
Setelah memainkan buah dada saya, kepalanya turun ke bagian sangat sensitif yaitu penis dan sekitarnya. Dia mengulum penis saya dengan bersemangat. Dikulum sampai masuk separuh, dengan perlahan-lahan saya pun memaju-mundurkan pantat, seakan-akan sudah bersetubuh. Kemudian dia beralih mengulum testis. Dikulum-kulum dan dijilati.
Yang paling nikmat untuk saya adalah penis yang dikulum karena rangsangannya begitu hebat. Eksperimen berikutnya adalah dengan acara 69. Saya telentang menghadap ke liang kewanitaannya sedangkan pasangan saya di atas, bersiap-siap menerkam penis. Kami mulai melakukan oral seks pada masing-masing kelamin. Rasanya nikmat sekali.
Begitulah cara kami memuaskan libido kami dengan cara unkonvensional, yaitu oral seks. Cerita porno END

BETAPA NIKMATNYA MEMPERAWANI CEWE MONTOK

Cerita Mesum - ranjang gara-gara sange aku nekat menggoda cewe montok tetanggaku dengan judul ” Cerita Ranjang: Betapa Nikmatnya Memperawani Cewe Montok ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmat.


CERITA RANJANG: BETAPA NIKMATNYA MEMPERAWANI CEWE MONTOK

Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya.
Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.
Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang.
Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.
Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat. “Selamat sore Om. Tante ada?” “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?” “Wah gimana ya..” “Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu. “Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..” “Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih. “Apa saja. Pokoknya yang terbaru”. “Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ.
Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal.
Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan. “Sudah ketemu Ren?” tanyaku. “Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar. “Film apa sih Om?” “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh. “Bagus kan?” “Ini kan film porno Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang. “Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya. “Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..” “Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak. “Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.
“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya.
Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik.
Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil. Cerita ranjang terpanas.
“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?”
Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang.
Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk. “Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang.
Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei. Cerita ranjang terbaru.
Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?” “Ouuu enak sekali Om…” Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..” “Nggak usah takut. Takut apa sih?” “Hamil” Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.
“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging.
Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga. Cerita Ranjang END 
UA-87914129-1